Saturday, November 20, 2010

Trance In - Trance Out


Sahabat,

Kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau yang melalaikan (QS.47:36, 57:20). Saya meyakini, permainan itu namanya "trance in-trance out". Saya menyadari, itu sebabnya kita diminta berdoa setiap kali "in" dan setiap kali "out".

Tetap semangat!

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.

Here And Now


Sahabat,

Hidup menjadi sempit ketika apa-apa yang "bukan sekarang" dan "bukan di sini" mendominasi saat ini. Sebuah riset menunjukkan bahwa rata-rata orang mengalokasikan waktunya 40% untuk yang belum datang dan 40% untuk yang sudah lewat. Luaskan... luaskan...

Tetap semangat!

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.

Sunday, November 14, 2010

Manajemen Pikiran Dan Perasaan

Wednesday, November 10, 2010

Lintas Komunitas Peduli

Dear all, telah bergabung lebih dari 20 komunitas (milis, facebook, dan offline) - dan terus bertambah. Silahkan bergabung dengan gerakan ini, untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah dan bencana.

http://www.facebook.com/pages/Gerakan-Kemanusiaan-Rp-10000/161971260509736

Terimakasih.

Ikhwan Sopa

Sunday, November 7, 2010

Perasaan Itu Dikreasi, Dengan Pikiran


Sahabat,

Perasaan itu dikreasi, dengan pikiran.
Tak semuanya sedang tersenyum.

Sukses selalu!

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.

Thursday, October 21, 2010

Optimis, Pesimis, Putus Asa


Sahabat,

Menunggu yang disukai namanya optimis.
Menunggu yang tak disukai namanya pesimis.
Tak menunggu apa-apa namanya putus asa.

Tetap semangat!

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Saturday, October 16, 2010

Apa Yang HARUS Itu Hanya Satu

Sahabat,

"Apa yang harus itu hanya satu, dan bukan kita yang mengharuskannya. Namanya kematian. Selebihnya adalah ingin, perlu, atau butuh."

Sukses selalu.

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Thursday, October 14, 2010

Sempurna

Kesempurnaan itu punya kelemahan yang sangat mendasar, yaitu ketidakmungkinannya untuk dicapai. Kita tidak pantas memaksa diri untuk yang tidak mungkin.


Pilihan saya sulit: Tidak ada gambar yang bisa menjadi contoh untuk artikel ini, atau contohnya adalah seluruh gambar yang ada di internet.


Tetap semangat!


Ikhwan Sopa

Master Trainer E.D.A.N.

http://milis-bicara.blogspot.com

Tuesday, October 12, 2010

BAB PENUTUP BUKU SAYA

Sahabat, berikut ini adalah Bab Penutup dari buku saya.

Alhamdulillah, draftnya sudah selesai tinggal menunggu perbaikan kecil di sana-sini. Semoga bisa segera terbit menemani kehidupan sahabat semua.

Setiap paragraf dari bagian penutup ini adalah cerminan dan kesimpuan dari setiap bab yang ada di dalam buku. Setiap paragraf ini sengaja ditulis panjang rata-rata dengan hanya satu kalimat. Tidak demikian dengan isi masing-masing bab di mana saya berusaha sedapat mungkin menggunakan kalimat-kalimat pendek yang enak dan mudah dicerna.

Saya sangat berharap akan komentar, kritik, dan saran dari sahabat semua. Semua itu akan berpengaruh pada editing terakhir yang sedang saya lakukan. Semua itu bisa berpengaruh pada perubahan gaya tulisan, pada pilihan-pilihan kata dan kalimat, dan bahkan pada perombakan total buku ini.

Tentang judul kita tunggu saja, keywordnya adalah "mindset".

Terimakasih sebelumnya, semoga Allah SWT membalas pahala yang setimpal untuk sahabat semua.

Saya menunggu seminggu ini.

Ikhwan Sopa
ikhwan.sopa@gmail.com
=================

PENUTUP

”Hidup adalah tentang mengorganisasi pola pikir dan mengukur kemajuan pola pikir menuju impian dan cita-cita.”
- Ikhwan Sopa -

Hidup kita berbahagia dan mengalami kemajuan yang terus bergerak ke arah tercapainya impian dan cita-cita, ketika kita menyadari bahwa berbagai pola pikir kehidupan telah kita organisasikan sedemikian rupa di mana secara keseluruhan mencerminkan sinyal kemajuan.

Ukuran kemajuan untuk pola pikir adalah pola rasa yang diciptakannya. Ukuran kemajuan untuk pola rasa adalah rasa kesesuaiannya dengan segala keyakinan yang indah, baik, dan benar. Keyakinan yang indah, baik, dan benar adalah keyakinan sebagaimana yang telah dipedomankan oleh Tuhan tentang ketiganya, di mana Tuhan menggariskan bahwa ketiganya harus ada secara bersama-sama.

Ukuran akhir dari segala kemajuan peradaban manusia adalah makin dekatnya peradaban itu kepada Tuhan. Semua kemajuan ini ada tandanya. Tanda-tanda dari kemajuan pola pikir dan pola rasa adalah kesadaran.

Ketika kita menyadari bahwa kita diciptakan di dunia ini dengan mengemban tugas besar menggapai kemuliaan dan kehormatan. Di antara kemuliaan dan kehormatan itu adalah keberhasilan mencapai impian dan cita-cita yang memajukan peradaban dan bukan sebaliknya.

Ketika kita menyadari bahwa kita adalah pribadi-pribadi unik dengan keunikan impian dan cita-cita, yang dengan keunikan itu kita bisa bermimpi dan bercita-cita sendirian tapi untuk mencapainya kita harus melibatkan kebersamaan.

Ketika kita menyadari bahwa keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan sosial sebagai syarat tercapainya impian dan cita-cita hanya bisa kita ciptakan dengan memelihara pola-pola pikir tertentu.

Ketika kita menyadari bahwa keterbatasan fisik hanya bisa dilengkapi dengan pikiran yang lebih kuat, di mana pikiran-pikiran kita perlu diorganisir sehingga memiliki pola-pola dan kebiasaan berpikir yang akan memudahkan upaya kita mengejar impian dan cita-cita, di mana tanda kemudahaan itu ada pada segala perasaan.

Ketika kita menyadari bahwa isi kepala kita hanya terdiri dari dua kelompok besar pikiran yang harus kita pilih, yaitu pikiran-pikiran yang mendekatkan kita kepada impian dan cita-cita atau sebaliknya menjauhkan kita darinya.

Ketika kita menyadari bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya yang bisa kita gapai di dunia yang fana ini adalah tentang pergeseran dan transformasi kehidupan untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Ketika kita menyadari bahwa kita telah dianugerahkan Tuhan sebuah kekuatan besar terkait dengan kebesaran kita sebagai makhluk yang letaknya ada pada hati nurani dan akal yang membedakan kita dari makhluk lain ciptaan-Nya, di mana kekuatan itu adalah kekuatan untuk secara sadar memilih jalan yang mendekatkan atau menjauhkan kita dari tujuan.

Ketika kita menyadari bahwa perubahan keadaan adalah akibat dari pengaruh-pengaruh yang kita ciptakan di mana setiap diri kita sendirilah yang menjadi makhluk paling berpengaruh di muka bumi.

Ketika kita menyadari bahwa segala pilihan jalan berpikir yang kita ambil akan dihadapkan dengan berbagai ujian dan cobaan - bukan azab dan hukuman, di mana azab dan hukuman hanya diberikan kepada pribadi yang memutuskan jalan yang jauh dari kebaikan dan kebenaran.

Ketika kita menyadari bahwa segala masalah, konflik, keterbatasan, kelemahan dan ancaman justru merupakan bagian-bagian penting dari kebutuhan kita untuk membangun diri menjadi pribadi-pribadi yang besar dan memenangkan kehidupan.

Ketika kita menyadari bahwa diri kita yang ideal sesuai impian dan cita-cita adalah bukan diri kita yang ada dan hidup pada hari ini, yang dengan demikian kita perlu melakukan perubahan terhadap diri dan lingkungan.

Ketika kita menyadari bahwa sebagai manusia kita dilengkapi dengan perasaan yang dengan perasaan itulah segala perubahan dimulai sesuai tuntutan kemanusiaan yang sebagai makhluk pikiran adalah juga makhluk perasaan.

Ketika kita menyadari bahwa kenyamanan dan merasa terlalu cepat puas terhadap apa yang telah menjadikan diri kita kini dan apa yang telah kita miliki sekarang adalah ilusi zona nyaman yang sangat rentan terhadap perubahan, di mana satu-satunya cara bagi kita untuk tetap hidup di dalam kenyamanan dan peningkatan kepastian adalah dengan menyesuaikan diri terhadap segala perubahan di dalam batas-batas kebaikan dan kebenaran.

Ketika kita menyadari bahwa risiko ada di mana-mana sebagai bagian alamiah dari keseimbangan kehidupan, di mana setiap risiko bisa di atasi dengan menjalani risiko lain yang berpeluang lebih membesarkan diri kita.

Ketika kita menyadari bahwa kesempurnaan adalah bukan milik kita dan kesempurnaan kita ada pada ketidaksempurnannya, di mana seluruh segi kehidupan adalah tentang menari dan berlari di dalam ketidaksempurnaan demi kehidupan itu sendiri yang esensinya adalah pergeseran dan transformasi.

Ketika kita menyadari bahwa di dalam kekhawatiran dan ketakutan, kita harus tetap adil dan bijaksana kepada diri sendiri dengan mengutamakan harapan dan cita-cita di atas segala kekhawatiran dan ketakutan itu.

Ketika kita menyadari bahwa tindakan yang nyata adalah cara terbaik bagi kita untuk mencapai tingkat keyakinan yang makin tinggi dan makin tinggi lagi tentang tercapainya impian dan cita-cita.

Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali sebelum ia menjadi kenyataan di dalam kehidupan, di mana tahap pertama adanya di dalam pikiran dan di dalam hati kita dalam bentuk keinginan, impian, cita-cita dan idealisme, dan tahap kedua adanya di dalam tindakan-tindakan yang nyata.

Ketika kita menyadari ke-Maha-Besar-an Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu ada di sini di dalam kehidupan, termasuk apapun yang kita anggap belum ada, di mana tugas kita menjadi lebih mudah dengan memposisikan diri sebagai pemelihara, pengejar, dan pekerja yang semata-mata hanya untuk menemukan dan menyatukan berbagai komponen impian dan cita-cita, yang jauh dari orientasi pengrusakan dan penghancuran.

Ketika kita menyadari bahwa makna kehidupan adalah tentang perubahan, pergeseran, dan transformasi, di mana kita sebenarnya selalu berada di puncak-puncak kehidupan berdasarkan apa yang kita pikirkan dan kita lakukan di masa lalu, yang dengan demikian demi masa depan di puncak-puncak yang lebih tinggi kita diharuskan menciptakan pikiran dan tindakan yang makin meninggikan.

Ketika kita menyadari bahwa kesuksesan dan keberhasilan adalah tentang kerjasama dan organisasi yang baik antara diri kita dan segala sesuatu yang bukan kita, di mana untuk mengembalikan semua kesuksesan dan keberhasilan itu kepada diri kita sendiri, kita harus menitipkannya terlebih dahulu kepada apapun yang bukan diri kita.

Ketika kita menyadari bahwa kita semua dalam kenyataannya terlahir sebagai pribadi-pribadi yang juara yang akan tetap menjadi juara selama kita tetap menginginkan diri kita sebagai juara.

Ketika kita menyadari bahwa sebagai pribadi-pribadi juara setiap saat kita selalu berada di dalam keadaan siap tempur sekalipun berjalan dalam terpaan berbagai cobaan dan ujian kehidupan.

Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu bisa tercipta di dalam kehidupan nyata dengan dimulai dari kemauan dan keinginan yang diubah menjadi kebutuhan di mana jika kita memang butuh sebenarnya kita memang mampu.

Ketika kita menyadari bahwa semangat adalah sesuatu yang sangat menular kepada diri kita sendiri dan kepada lingkungan di sekitar kita, di mana semangat itu bisa menjadi semangat yang membangkitkan atau sebaliknya semangat yang mematahkan.

Ketika kita menyadari bahwa sabar, syukur, dan sikap menerima bukanlah semata-mata ajaran yang dogmatis, melainkan hukum alam sebagaimana panasnya api dan dinginnya es, di mana satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah memuliakan dan menghormatinya dengan hidup di dalamnya sehingga menjadikan kita sebagai pribadi yang mulia lagi terhormat.

Ketika kita menyadari bahwa hidup yang maknanya yang perubahan, pergeseran, dan transformasi adalah identik dengan pembelajaran.

Ketika kita menyadari bahwa segala kesalahan yang tidak melukai kebaikan dan kebenaran adalah fenomena-fenomena pembelajaran yang indah yang dengannya kita menarik berbagai hikmah untuk perbaikan.

Ketika kita menyadari bahwa kegagalan sebenarnya hanyalah umpan balik yang dipadati oleh pelajaran, di mana kita akan benar-benar menjadi pribadi yang gagal hanya jika kita berhenti di tengah perjalanan.

Ketika kita menyadari bahwa waktu bukan hanya perlu dihargai, melainkan lebih dari harus dihormati karena kebesaran, ketinggian, dan kecepatannya yang tak tertandingi oleh apapun dan siapapun di alam semesta.

Ketika kita menyadari bahwa kredibilitas diri kita sebagai pribadi-pribadi lebih didominasi oleh berbagai karakter yang dinilai secara subyektif yang justru dengan demikian kita memiliki kendali untuk mengarahkan dan membangunnya menjadi lebih kuat dan lebih baik.

Ketika kita menyadari bahwa pentingnya impian dan cita-cita tidak secara langsung menjadikan kita sebagai pribadi yang bergerak untuk menggapainya, di mana keterlibatan penuh secara fisik dan mental adalah jalan terbaik untuk sampai ke sana.

Ketika kita menyadari bahwa mempercayai orang lain secara adil adalah ajaran yang mulia, di mana ia perlu didahulukan sebelum apapun yang menjadi sebab ketidakpercayaan muncul dan terbukti sebagai sesuatu yang nyata.

Ketika kita menyadari bahwa setiap diri kita adalah pribadi-pribadi pemimpin yang harus bertanggungjawab, di mana tanggungjawab itu adalah keharusan mempertahankan hakikat kepemimpinan di dalam segala posisi struktural yang kita ciptakan sendiri di dalam kehidupan pribadi dan organisasi, dengan menjaga dan memelihara pola pikir yang tetap menjadi pemimpin dan memegang kendali kehidupan.

===========

Tuesday, October 5, 2010

NLP For Jemaah Calon Haji - NLP - Download

NLP untuk para jemaah calon haji. Ilmu komunikasi, berkomunikasi dengan pikiran dan perasaan di tanah suci di puncak ibadah fisik. Silahkan di download, semoga bermanfaat.

http://www.scribd.com/doc/38735914/NLP-For-Jemaah-Calon-Haji-Berkomunikasi-dengan-Pikiran-dan-Perasaan-di-Tanah-Suci

http://www.slideshare.net/IkhwanSopa/nlp-for-jemaah-calon-haji-berkomunikasi-dengan-pikiran-dan-perasaan-di-tanah-suci

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Monday, October 4, 2010

100 Tips And Articles On Public Speaking - Download

Powerpoint - "100 Tips And Articles On Public Speaking"

http://apps.facebook.com/files/shared/49rck3r4yz

Semoga bermanfaat.

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Islamic NLP - Time Perspective - Download

Powerpoint on "Time Perspective- Islamic NLP"

http://apps.facebook.com/files/shared/ts8xl4sf9d

Semoga bermanfaat.

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Entrepreneurship - Powerpoint Download

Powerpoint On Entrepreneurship:

http://apps.facebook.com/files/shared/qf0memupxn

Semoga bermanfaat.

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Wednesday, September 29, 2010

Masalah Dan Solusinya


Dear sahabat,

Selesainya masalah adalah fenomena perubahan keadaan.

Masalah hanya bisa diselesaikan dengan berubah.

Tetap semangat!

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Monday, September 27, 2010

Teknik Motivasi - Macro Motivation Dan Micro Motivation


Dear all,

Dalam rangka menulis sebuah buku motivasi dan pengembangan diri, saya belajar keras meneladani para pembicara dan penulis motivasi, tentang bagaimana cara mereka menyampaikan materinya.

Selama ini, kita mengenal ada dua macam pembicara motivasi terkait dengan teknik-teknik motivasinya:

1. Ada pembicara motivasi yang mengambil jalur "inspirational speaker" seperti yang ditempuh Pak Jamil Azzaini yang dengan tegas membranding diri sebagai Inspirator SuksesMulia.

Ciri dari gaya ini adalah banyaknya mereka menggunakan pendekatan metafora, indirect command, permainan emosi, dan story telling.

Keindahan mereka ada pada kemampuan mereka dalam menyiratkan sesuatu secara halus dan bisa langsung masuk ke wilayah bawah sadar - kita tahu, bawah sadar punya dominasi kuat pada sikap dan perilaku.

2. Ada pembicara motivasi yang kita kenal dengan sebutan "motivational speaker". Saya cukup yakin bahwa sebagian besar pembicara motivasi dan para trainer adalah termasuk kelompok ini.

Ciri dari gaya ini adalah positioning mereka yang lebih banyak menjadi pendorong semangat dengan pendekatan-pendekatan logis dan masuk akal, atau dengan pendekatan direct command.

Keindahan mereka terletak pada kemampuan mereka untuk mempengaruhi orang lain untuk teryakinkan atau melakukan sebuah tindakan.

Saya menemukan, bahwa lebih jauh lagi dari kedua hal di atas, fenomena budaya Indonesia dan sekaligus fenomena Bahasa Indonesia, ternyata memberi peluang lebih luas dan lebih dalam terkait dengan teknik-teknik motivasi yang mungkin kita kembangkan di negeri ini.

Saya menyederhanakannya dengan dua pendekatan:

1. Macro Motivation

Yaitu sebuah model pendekatan teknik motivasi, yang berfokus pada gambaran besar suatu topik motivasional. Seorang pembicara motivasi yang berbicara tentang "Kita Pasti Bisa", akan mengeksplorasi segala hal di seputar topik itu, dalam rangka mempersuasi pembaca atau audiencenya untuk mengadopsi sebuah keyakinan atau mengambil tindakan. Dalam pendekatan ini, yang cenderung praktis, sang pembicara motivasi tidak terlalu memperhatikan bagaimana ia menggunakan kata-kata dan sistematikanya, melainkan hanya berfokus pada hasil akhirnya yaitu audience yang teryakinkan untuk mengambil tindakan. Rata-rata pembicara motivasi bergerak di wilayah ini.

Keindahan gaya ini terletak pada pergeseran massive yang diciptakan, setidaknya di ruang kelas, dari audience yang seperti menjadi orang lain dan berbeda antara pagi hari ketika mereka memasuki kelas dan sore hari ketika mereka meninggalkan ruangan.

2. Micro Motivation

Yaitu sebuah model pendekatan teknik motivasi, yang berfokus tidak hanya pada gambaran besar topik, melainkan juga mempertimbangkan berbagai detil bahkan sampai yang terkecil. Bukan tidak mungkin, sang pembicara motivasi dalam hal ini, melakukan riset yang mendalam tentang alternatif-alternatif proyeksi dampak dari berbagai cara penyampaian materi.

Keindahan gaya ini, adalah pada kemampuan pembicara motivasi itu sendiri dalam menggiring audience atau pembaca memasuki sebuah state, dan dengan handalnya mereka dipertahankan tetap berada di sana secara asosiatif. Selain itu, pembicara motivasi yang demikian sangat piawai dalam meng-utilisasi berbagai konsep paling mendasar di dalam dunia motivasi, yang terus mereka pertahankan di sepanjang sesinya, melalui disain yang apik.

Saya punya dua contoh yang menarik tentang model ini. Dua contoh itu adalah dua orang pembicara motivasi yang sangat luar biasa. Saya pribadi belum pernah belajar langsung kepada mereka, saya hanya baru belajar dari kata-kata mereka yang saya dengar atau saya baca.

Yang pertama adalah Kang Zen alias Nunu Zainul Fuad, yang selalu dan selalu memperhatikan rhyme di dalam materi-materi motivasinya. Rhyme adalah keindahan bunyi dari kata-kata, yang secara hipnotik membuat orang sangat menikmati iramanya, sehingga tidak punya kesempatan untuk melakukan "penolakan" terhadap isi dari materi. Pendekatan ini mirip dengan teknik metafora dan story telling yang punya dampak sama; jalur bebas hambatan melewati RAS dan langsung menuju ke wilayah bawah sadar.

Yang kedua, tentu saja Pak Mario Teguh, yang tak bisa dipungkiri menjadi salah satu yang terbaik saat ini. Saya cukup detil mengobservasi beliau demi pembelajaran saya, dan saya sharing sedikit di sini.

Pak Mario sangat super dalam memperhatikan dampak dari SETIAP kata-kata. Saya yakin beliau punya metodologi riset untuk yang satu ini. Kata-kata yang meluncur dari mulutnya, selalu berdampak pada hal-hal berikut ini:

- Menggiring audience atau pendengar memasuki sebuah state terkait konsep motivasi.
- Membuat audience atau pendengar terbuai dengan keindahan rhyme dan ritme dari kata-katanya.
- Mampu mempertahankan state itu di sepanjang sesi motivasinya.
- Mempu tetap menyuntikkan berbagai konsep dasar motivasi yang sebenarnya tidak langsung berhubungan dengan topik yang sedang di sampaikan, topik-topik mendasar yang menjadi keyakinan dasar setiap orang.

Contoh yang paling sederhana adalah seperti yang berikut ini.

Kita sangat terbiasa menggunakan pasangan kata-kata seperti "kekurangan" dan "kelebihan".

Pak Mario Teguh menggunakannya dengan berorientasi pada micro motivation.

Menggunakan pasangan kata itu, Pak Mario akan menyampaikannya begini:

"Kekurangan" dan "Pelebihan"

Dengan cara seperti di atas, inilah yang bisa saya amati:

- Kedua kata itu menjadikan konsep dasar motivasi "the power of contrast" - sebagai bagian dari teknik persuasi, menjadi lebih kuat.

- Cara penggunaan pasangan kata seperti itu, makin menonjolkan konsep dasar motivasi "sabar, syukur, menerima" terimplikasi di dalamnya, dan secara tidak langsung berkonotasi dengan "kebaikan" dan "kepantasan" - dua kata yang menjadi favorit beliau.

- Kata "kekurangan" terasosiasi sebagai sesuatu yang melekat pada diri sendiri, dan kata "pelebihan" terasosiasi sebagai sesuatu yang diberikan oleh pihak lain, yaitu Tuhan. Di sinilah, permainan state beliau menjadi sangat luar biasa, terlepas dari segala kontroversi tentang tata bahasa.

Menarik bukan?

Ruang lain untuk diskusi topik ini ada di sini:

http://www.facebook.com/topic.php?uid=259039765215&topic=16072

Semoga bermanfaat.

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Sunday, September 26, 2010

Definisi Bahagia

Sahabat,

Kata orang, definisi "bahagia" adalah: Sebuah kesadaran bisa merasakan adanya kemajuan. Untuk menyadari kemajuan, tiga hal harus diketahui; tahu mau kemana, tahu sekarang ada di mana, tahu berangkat dari mana.

Maka sekecil apapun itu, sepanjang bisa dipahami sebagai kemajuan, pada dasarnya bisa membahagiakan. Sekecil apapun itu karena ia membahagian, amatlah patut kita syukuri.

Tetap semangat!

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Monday, September 20, 2010

Hidup Ini Pasti


Sahabat,

Hidup ini pilihan, dan setiap pilihan menentukan. Lebih tepat lagi; setiap pilihan memastikan.

Memastikan kekuatan dan kelemahan, memastikan peluang dan ancaman.

Memilih hidup di dunia bisnis, kita dipastikan berhadapan dengan fenomena bisnis. Memilih memasuki dunia usaha, kita dipastikan berhadapan dengan keuntungan dan kerugian usaha. Memilih profesi kita dipastikan berhadapan dengan fenomena profesi. Memilih teman, kita dipastikan berurusan dengan pilihan karakter teman. Memilih jalan, kita dipastikan berhadapan dengan fenomena jalan.

Hidup ini pilihan, dan setiap pilihan memastikan.

Hidup ini pasti.

Pasti akan naik dan turun. Pasti akan pasang dan surut. Pasti akan ramah dan tak bersahabat. Pasti tentang senang dan susahnya. Pasti membuat bahagia dan menderita.

Bagaimana kita mengatakan tidak siap setelah menjatuhkan pilihan?

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Thursday, September 16, 2010

Yang Tetap Dan Yang Sementara

Dear all,

Jika berharap segala impian dan cita-cita TETAP melekat pada diri dan kehidupan, maka sebelum mencapainya segala hal adalah SEMENTARA.

Tak pantas terlalu cepat puas, tak boleh begitu mudah menyerah.

Tetap semangat !!!

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Teknik Presentasi Dan Teknik Persuasi

Thursday, September 9, 2010

Selamat Hari Raya Idul Fitri


Minal 'aidin wal-faizin, mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Kulu 'amin wa antum bi khair.

-Ikhwan Sopa dan Keluarga-

Tuesday, September 7, 2010

Sesuatu Yang Paling Menular Sedunia

Sahabat,

Ketika semangat menurun, dunia melambat. Ketika semangat meredup, ruang hidup kita ini berubah menjadi gelap - masalahmu menjadi lebih besar dari proporsinya, kendalamu menjadi makin berat dari semestinya - tubuhmu makin letih, jiwamu makin lelah - impian dan cita-citamu seolah menjauh - dirimu terasa mengecil mengelabui kebesaranmu yang sesungguhnya.

Tetap semangat!

Ikhwan Sopa
http://milis-bicara.blogspot.com

Wednesday, September 1, 2010

Lihatlah Dengan Benar

Sahabat, seperti yang pernah kuceritakan; jika saja engkau tak beriman, tak peduli etika dan moral, tak kenal baik atau buruk dan benar atau salah, tak ambil pusing akan kepantasan dan tata nilai manusia yang indah, bukankah semua ini akan lebih mudah diselesaikan?

See? Ini namanya ujian.

Tetap semangat !

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Orientasi Berbicara: Dari Sinilah Perbincangan Anda Bermula!

Kapan terakhir kalinya Anda diundang menjadi pembicara? Atau, kapan terakhir kalinya Anda berbicara dengan orang lain?

Entah Anda berbicara untuk sekelompok orang atau sekedar ngobrol dengan satu orang saja, menjadi semakin penting untuk kita pahami mengenai orientasi kita dalam berbicara. Sejak semula, sebagai pembicara publik, apa orientasi Anda ketika berbicara kepada sekelompok pendengar? Ada tiga pilihan di sini. Orientasi kepada diri sendiri, pada isi ceramah. Dan yang terakhir berorientasi kepada pendengar.

Oke, kita mulai dari yang pertama. Ketika Anda berorientasi pada diri sendiri, Anda berada di atas panggung untuk diri Anda sendiri. Anda ingin dikenang dan Anda ingin disukai. Tentu saja, Anda mungkin peduli dengan pendengar, dan Anda mungkin berpikir bahwa setiap orang di planet biru ini perlu mendengar pesan Anda. Tetapi Anda tetap ada di panggung untuk diri Anda. Anda perlu terlihat keren, Anda perlu disorot lampu, Anda pun menjadi pusat perhatian. Semuanya tentang Anda.

Bagi banyak pembicara, sulit untuk melalui tahap ini. Sebagian besar dari kita ingin terlihat hebat… oke, oke, kita semua ingin terlihat hebat. Dan tak seorang pun pernah menyalahkan seorang pembicara karena kurang egois. Namun, jika hal itu adalah alasan utama Anda berada di atas panggung, berhati-hatilah, tikungan berbahaya ada di depan Anda! Alasan begitu banyak orang takut berbicara di depan banyak orang adalah karena mereka takut terlihat bodoh. Enyahkan perasaan itu. Anda cukup hebat, cukup pintar, percayalah!

Yang kedua, ketika Anda berorientasi pada isi ceramah, bahan ceramah menjadi raja. Akhirnya, fokusnya tidak lagi pada diri Anda; sekarang fokusnya adalah pada materi Anda. Sekaranglah saatnya menyampaikan apa saja yang Anda ketahui. Wow, saya yakin Anda pun mengetahui banyak hal! Anda memiliki pesan yang ingin Anda bagikan, dan Anda akan memastikan hal itu tercapai. Mungkin Anda masih memerlukan persetujuan dari para pendengar Anda, tetapi menyampaikan pesan Anda kepada pendengar adalah suatu hal yang sangat-sangat-sangat penting.

Sebagian besar pelatih, kebalikan dari pembicara/penceramah, berorientasi pada isi ceramah. Banyak pernyataan atau janji yang cukup nyata tentang apa yang Anda harapkan untuk dibawa pulang oleh pendengar. Misal: 8 cara untuk melahirkan produk yang diinginkan pasar; 11 rahasia untuk meningkatkan keahlian persuasi Anda; 101 tip untuk menjadi pelatih hebat. Ups, maaf… itu salah satu bahan pelatihan saya.

Anda tahu bahwa Anda berhasil saat Anda menyampaikan semua yang Anda janjikan. Orang-orang menghampiri Anda setelahnya dan berkata, “Saya telah sangat banyak belajar kali ini,” serta memberi tahu Anda betapa banyak pelajaran berharga yang Anda sampaikan untuk dibawa pulang. Dalam pendekatan yang berpusat pada isi ceramah, isi ceramah memang berkuasa.

Atau pilihlah yang ketiga. Tentu saja, Anda bisa berorientasi kepada pendengar Anda. Semuanya bukan tentang Anda; bukan tentang bahan ceramah Anda; tetapi tentu saja tentang mereka. Fokusnya adalah membawa pesan unik Anda kepada sekelompok orang unik ini. Anda merasa nyaman dengan siapa diri Anda, Anda menguasai isi ceramah, dan Anda menciptakan sebuah momen ketika hubungan sejati tercipta di antara Anda dan mereka. Ikatan yang sebenarnya telah terjalin. Kepuasan pun terjamin.

Pada pendekatan yang terakhir ini, Anda berbicara dengan pendengar Anda sesuai kapasitas komunikasi mereka. Anda bersikap fleksibel dalam menentukan gaya, cara, dan sikap bekomunikasi. Ujung-ujungnya Anda lebih diterima sebagai seorang pribadi yang baik, dan pesan Anda pun mendapatkan perhatian dan respon positif dari pendengar Anda. Betapa bahagianya bila kita bisa melakukan hal ini.

Pilihan manakah yang Anda inginkan?
Ironis ya? Memang!

Ketika orang merasa ingin diterima, mereka cenderung mulai dengan berorientasi kepada diri sendiri. Ketika mereka berorientasi kepada diri sendiri, peluang untuk bisa diterima menjadi berkurang. Jika saja mereka mengubah orientasinya menjadi kepada pendengar, mereka kemungkinan besar akan diterima. Tentunya hal inilah yang sangat mereka damba-dambakan.

Lain kali saat kita akan mulai berbicara, kita sudah bisa memutuskan orientasi kita dalam berbicara. Kita bisa berorientasi kepada diri sendiri, pada isi ceramah, atau -tentu saja yang terakhir- berorientasi kepada pendengar.

Bagaimana dengan Anda?

Penulis: Rio Purboyo
Seorang pembicara dengan prinsip pelatihan yang menghibur, memberdayakan, dan menggerakkan, sekaligus seorang penulis yang terus menajamkan inspirasi menjadi lingkaran pengaruh seluas mungkin. Mendengarkan peserta dengan aktif-positif dan melontarkan umpan balik melalui humor yang pas, membuat pendengar membuka pikiran dan perasaannya –dan seringkali, ketika para pendengar tertawa, tanpa terasa mereka telah menerima pesan pentingnya. Anda bisa hubungi MasRio di +62.858.1531.1207 - riopurboyo@gmail.com (Link)

I Love My Job

Tulisan ini terinspirasi dari curhatan seorang sahabat.

Semua orang pasti punya pekerjaan & karir masing-masing. Mau di swasta atau jadi PNS seperti saya. Pekerjaannya pun pasti juga beragam jenisnya, pun tingkat kesulitannya. Namun tak jarang ditengah-tengah pekerjaan yang kita lakukan secara rutin ada kalanya muncul kejenuhan. Jenuh dengan lingkungan & suasana kerjanya, jenuh dengan jenis pekerjaannya, pun penyebab jenuh lainnya.

Tergelitik dengan pernyataan seorang teman, “aku tuh lama-lama bosan dengan pekerjaanku. Tapi kalau aku nggak kerja aku akan jauh lebih bosan..”, keluhnya di suatu sore. Saya paham dengan apa yang dia rasakan. Kebosanannya disebabkan dengan pekerjaan yang nyaris monoton & kurang ada variasi. Lah dipikir saya juga banyak variasinya? Enggak juga. Pekerjaan saya juga sama monotonnya. Mengerjakan jenis pekerjaan yang sama hampir setiap hari. Apa lama-lama nggak bosan? Tapi ya itu pinter-pinternya kita mengelola kejenuhan & kesibukan yang “itu-itu melulu”.

Untungnya saya selama bekerja bukan tipe “kutu loncat”, yang sering pindah kerja sana-sini. Karir saya kebanyakan bertahan lama, lebih dari 2 tahun. Saya dulu sempat bekerja sebagai seorang fashion designer di sebuah perusahaan garment di Malang. Itu saya jalani hampir 3 tahun lamanya. Bosan? Pernah. Jenuh? Saya nggak bilang enggak. BT karena bos sering marah-marah? Hmm, pasti. Jenuh banget sehingga tidak ada satu ide mode apapun yang dilahirkan hari itu juga pernah . Intinya ketidaknyamanan ketika bekerja itu pasti ada.

Atau ketika saya bekerja di perusahaan telekomunikasi yang itu, yang namanya jenuh, stress, capek, makan ati, itu juga pasti ada. Tapi ya namanya bekerja di bidang public service ya pasti begitu. Dimarahi pelanggan sudah makanan sehari-hari. Kalau nggak ada yang marah-marah justru malah aneh. Lho?! . Atau ketika saya pindah ke back office & saya memegang pekerjaan yang menuntut jiwa leadership dengan sekian anak buah. Yang namanya stress & under pressure itu pasti ada. Deadline di setiap akhir bulan, yang kalau laporannya nggak selesai efeknya anak buah kita gajiannya juga bakal terlambat. Nah, itu kan juga bentuk tanggung jawab yang besar. Stress? Pasti ada..

Ada satu hal yang membuat saya awet berkarir dalam sebuah pekerjaan, bagaimana caranya supaya saya enjoy dengan pekerjaan saya, lingkungan saya, teman-teman saya. Nggak mungkin sebagai orang baru saya menuntut lingkungan yang harus berubah untuk saya, tapi justru sayalah yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru saya. Beruntung saya orangnya mudah menyesuaikan diri sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama saya sudha bisa membaur dengan orang-orangnya & pekerjaan baru saya.

Ada hal unik yang saya rasakan ketika berpindah dari karyawan swasta menjadi pegawai negeri. Ada banyak hal signifikan yang saya rasakan juah berbeda dengan pekerjaan saya sebelumnya. Mulai lingkungannya, jenis pekerjaannya, kultur & budaya kerjanya, orang-orangnya, aplikasi & alur kerjanya.. Ah, banyaklah pokoknya. Sempat mengalami “culture shock”? Pernah, tapi ya itu tadi, alhamdulillah nggak sampai terlalu lama. Apakah lantas saya merasa bosan setelah sekian bulan saya berkarir di sini? Ada banyak hal yang membuat saya belajar. Ada banyak hal menarik yang bisa membuat diri saya berkembang. Salah satunya adalah ketika saya diajak bergabung dalam tim keprotokolan di biro kepegawaian. Yang tugasnya mempersiapkan acara pelantikan pejabat di lingkungan Sekretariat Negara. Ada banyak hal yang bisa saya pelajari disana ketika bertugas sebagai pembawa acara (MC) atau pembaca Surat Keputusan Presiden/Menteri.

Tapi terlepas dari itu, dari semua karir yang pernah saya jalani ada beberapa hal yang saya ingat:

1. tidak ada satu pun ilmu yang telah kita pelajari di bidang pekerjaan sebelumnya yang akan terbuang percuma, pasti ada yang akan terpakai;

2. ketika kita menjadi orang baru, cepatlah beradaptasi, jangan menuntut lingkungan yang harus beradaptasi dengan kita;

3. terapkan can do attitude, ketika mendapat tugas baru jangan langsung bilang “nggak bisa!”, karena ketika kita bilang “nggak bisa” itu akan menjadi pemicu ketidakbisaan-ketidakbisaan berikutnya, yang penting berusaha dulu;

4. semua ilmu yang kita dapatkan di dalam dunia kerja adalah ilmu yang bisa dipelajari, asalkan kita tekun pasti bisa;

5. jika ada banyak hal yang perlu diingat berkenaan dengan prosedur kerja, jangan segan untuk mencatat, karena yang namanya memory otak pasti ada kapasitasnya;

6. ketika kita merasa kurang nyaman atau mengalami kendala dengan pekerjaan & tidak bisa kita selesaikan sendiri, diskusikanlah dengan atasan, walau bagaimana pun mereka atasan kita & perlu tahu apa yang dialami bawahannya;

7. pimpinan akan melakukan review & menilai hasil kerja kita, just give & do your best..

8. kalau memang kita jenuh atau bosan ambillah cuti, refreshing-lah, semoga ada kesegaran baru nantinya ketika selesai cuti;

9. jika memang ternyata ada karir yang jauh lebih baik di luar sana atau ada bisnis wiraswasta yang jauh lebih menjanjikan ya kenapa tidak? Ambiiill..

10. ketika belum ada pekerjaan baru yang lebih baik, jalanilah pekerjaan yang sekarang dengan sebaik-baiknya & jangan lupa bersyukur karena kita masih diberikan kesempatan memiliki pekerjaan padahal di luar sana ada banyak sekali orang yang kesulitan mencari pekerjaan.

Penulis: Devi Eriana Safira
Seorang blogger, mantan penari, pemerhati fashion, high heels lover & coffee addict. Tinggal bersama keluarga kecilnya di Jakarta Selatan. Berkarir sebagai Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Negara RI setelah sebelumnya lama berkarir di bidang telekomunikasi. (Link)

Friday, August 27, 2010

Kalo Nggak Bisa Berarti Belum E.D.A.N.


Sahabat, berikut ini sedikit cerita dari keseharian profesi kami.

"Kalo nggak bisa berarti belum E.D.A.N."

Itu yang dikatakan salah satu klien kami, ketika meminta kustomisasi berat untuk training yang akan diselenggarakan di kantornya.

Jargon itu kini kami gunakan sehari-hari di kantor kami.

Saya menganjurkan Anda untuk menggunakannya juga, sebab E.D.A.N. adalah Energized, Dignitized, Anticipate, dan Nothing To Lose.

Ingat, "Kalo nggak bisa berarti belum E.D.A.N."

Tetap semangat!

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com
http://www.facebook.com/motivasi.komunikasi.leadership

Saturday, August 7, 2010

Stay Connected To Your Dreams


Sahabat yang baik pengejar impian dan cita-cita.

Saban kali diminta mengisi "Corporate Value Internalization", saya menemukan bahwa pernyataan visi dan misi organisasi selalu dilekati oleh dua keyword terpenting, yaitu MEMILIKI dan MENJADI.

Sahabat, mari kita renungkan ini: MEMILIKI, identik dengan "kejar" dan "kerja", maka diam adalah pembunuh impian. MENJADI, identik dengan "pergeseran" dan "perubahan", maka siapapun kita yang ideal bukanlah kita saat ini.

Stay connected, keep moving.

Tetap semangat !

Ikhwan Sopa
http://milis-bicara.blogspot.com

Tuesday, August 3, 2010

Any Dream Is Alive


Sahabat,

Apapun yang menjadi impian dan cita-citamu adalah tentang "siapa" dirimu. Siapapun dirimu yang sekarang atau nanti adalah "dia" yang hidup selama diberi waktu.

Maka sahabat, berilah ia warna, suara, dan rasa. Hidupkanlah mimpi dan cita-citamu agar cinta tumbuh hingga engkau selalu rindu untuk bertemu.

Sebab sahabat, kita selalu punya energi untuk apapun yang kita cintai.

Tetap semangat !

Ikhwan Sopa
http://milis-bicara.blogspot.com

Wednesday, July 28, 2010

Di Manakah Letaknya Masalah?


Sahabat,

Status dahsyat Pak Mario Teguh pagi ini: "Orang yang BERHENTI di hadapan masalah, menjadikannya sebagai PENGHALANG. Orang yang MENGUPAYAKAN CARA untuk melampaui masalahnya, menjadikannya sebagai PIJAKAN NAIK."

Mohon ijin Pak Mario yang super, saya pake untuk sesi "Awareness" di "Training For Trainers" pagi ini.

What is "awareness"? - It is when you confirmed that something "IS" there.

Setelah engkau menemukan bahwa "penghalang" atau "pijakan naik" itu memang "ada", mulailah bertanya, "adakah dua hal itu yang memang menjadi masalah, atau-kah beban masa lalu Anda dan kekhawatiran Anda tentang masa depan-lah yang menjadi masalah sesungguhnya?"

Tetap semangat!

Ikhwan Sopa
http://milis-bicara.blogspot.com

Sunday, July 25, 2010

Free Ramadhan Sharing


Assalamu'alaikum wr.wb.

Sahabat,

Bismillah. Terhitung hari ini, beredar di luar rumah selama dua minggu, setelah itu Ramadhan Sharing (Free Seminar): "Pengaruh Puasa Pada Otak dan Pikiran" dan "Islamic NLP" - "Islamic Law Of Attraction" - http://www.facebook.com/note.php?note_id=119138007065 dan http://bit.ly/3ItNYC - Gratis khusus di bulan puasa, mau? First book first serve.

Tetap semangat!

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Monday, July 19, 2010

Hidup Ini Indah Dan Cantik


Sahabat,

Dia Yang Maha Menciptakan, sungguh Maha Mengetahui tentang segala sesuatu, termasuk tentang inginnya kita hidup berbahagia - di mana bahagia yang sesungguhnya, cuma ada "di sana".

Dia telah berfirman bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau; agar kita bersabar dan bersyukur; agar kita bercermin tentang akhirat ke atas dan bercermin tentang dunia ke bawah; agar kita tak terlalu bersedih tentang apa-apa yang luput dan tak terlalu bergembira tentang apa-apa yang didapat.

Setiap permainan, mestinya dimainkan dengan indah dan cantik.

Maka sudah semestinya, hidup ini indah dan cantik bukan?

Tetap semangaaat !!!

Ikhwan Sopa
http://milis-bicara.blogspot.com

Friday, July 16, 2010

Menerima Diri


Sahabat, penerimaan akan memampukan.

Setiap potensi akan teridentifikasi dan terbangkitkan ketika kita bisa menerima diri "sebagaimana adanya".

Hanya itulah titik awal yang paling tepat untuk mulai mengejar dan mencapai diri "sebagaimana yang seharusnya".

Tanpa itu, yang ada hanyalah hidup yang sibuk di dalam penghindaran dan penolakan.

Hanya dengan menerima diri, kita akan bisa memberi untuk orang lain.

Tetap semangat !!!

Ikhwan Sopa
http://milis-bicara.blogspot.com

Wednesday, July 14, 2010

Idealisme


1. Jika keadaan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa ini belumlah se-ideal yang kita inginkan, bukankah itu justru mempertegas bahwa "idealisme"-lah yang sesungguhnya memang kita butuhkan?

2. Lawan dari "idealisme" adalah "materialisme". Lucunya, mereka yang secara materi pas-pasan, malah cenderung memiliki kekayaan "idealisme" yang berlimpah. Dan ketika sebagian orang berkata, "justru karena bersikap ideal itulah mereka menjadi pas-pasan," mereka yang berkata ini justru sedang terjebak mempertentangkan "idealisme" dan "realisme".

3. Maka ada baiknya, mari kita lihat secara "realistik" apa yang sedang terjadi pada bangsa ini; kejatuhan.

4. Dari sudut olah rasa dan olah pikir, dari kacamata neurological level, bangsa ini sedang beroperasi di dua tingkat yang paling rendah, yaitu "lingkungan" dan "perilaku" - Menyedihkan, menyedihkan.

5. Dan jika saya sok ngomong gede tentang bangsa, ketimbang sibuk dengan urusan pribadi, saya hanya meyakini ini: "Kita tidak bisa mencapai segala cita-cita dengan sendirian."

6. Bukankah bangsa ini adalah sebuah "teamwork" besar yang mestinya "bekerjasama" dan bukan cuma "bekerja sama-sama" atau "sama-sama bekerja"? - Apa yang perlu diyakini dan dipegang, adalah apa yang lebih besar dari kepentingan pribadi dan golongan. Sekali lagi; idealisme.

He...he...he... ada yang komen, "borongan neh Pak?". Thanks sahabat, ini cuma cerminan betapa semua ini sudah begitu memprihatinkan. Masih untung saya belum sampai ke tingkat "speechless". Jika kita sudah sampai di tingkat terakhir ini, dijamin saya juga bakal masuk ke "ignorance".

Ikhwan Sopa
http://milis-bicara.blogspot.com

Monday, July 5, 2010

Pesan Kebijaksanaan Dari Kota Mati


"Keep in mind that neither success nor failure is ever final. Property may be destroyed and money may lose its purchasing power; but, character, health, knowledge and good judgement will always be in demand under all conditions."
Roger Babson

Sahabat, kita sering sekali lupa akan berbagai pesan kebijaksanaan yang meninggikan dan memuliakan, ketika kita disibukkan oleh rutinitas yang menyedot habis tenaga dan pikiran. Terlebih lagi, bukan tidak mungkin kita bahkan dengan sengaja melupakan panggilan-panggilannya. Melupakannya begitu rupa, hingga menjadi pengabaian yang justru kontradiktif; dengan impian dan dengan cita-cita.

Ketika kita jatuh terlentang, atau terengah-engah menggeletak kelelahan, atau terlena dalam lamunan kekecewaan, kita mungkin sedang membawa beban terlalu berat di pundak, atau terlalu kuat terikat pada penyesalan di masa lalu yang sepertinya benar-benar tak mau membebaskan.

Saat itulah, apa yang bisa kita lihat hanyalah ketinggian langit dan awan; yang sebentar cerah menggembirakan, sebentar gelap dan berhujan, dan sebentar pula terik menyengat.

Saat itulah sahabat, kita sebenarnya sedang diingatkan, untuk selalu kembali menyelami pesan-pesan kebijaksanaan yang meninggikan dan memuliakan.

Ketika kita jatuh terjerembab, atau sulit bernafas dengan kepala tenggelam di dalam lumpur, atau tengkurap meratap-ratap memeluki bumi, kita mungkin sedang membawa beban terlalu berat di dada, atau terlalu kuat terikat pada keinginan di masa depan yang sepertinya benar-benar tak mau meninggalkan.

Saat itulah, apa yang bisa kita lihat hanyalah kerendahan yang gelap dari tanah dan lumpur; yang sebentar begitu subur dan membahagiakan, sebentar becek dan berlumpur, dan sebentar pula retak-retak merekah kering kerontang.

Saat itulah sahabat, kita sebenarnya sedang diingatkan, untuk selalu menyelami kembali pesan-pesan yang meninggikan dan memuliakan.

Pesan-pesan yang meninggikan dan memuliakan itu datang dari kesunyian dan kehampaan, ketika kita terjengkang terlentang atau ketika kita terjerembab tengkurap.

Pertanyaannya sahabat, kepada apakah hati, pikiran, perasaan, tubuh, dada, dan kepala kita akan terbanting dan menghunjam? Apakah kepada batu-batu yang keras dan mematikan? Kepada karang-karang tajam yang begitu mudah merobek-robek harapan? Atau ke hamparan rumput hijau segar yang melegakan? Atau ke lumpur lembut yang harumnya begitu membumi? Atau ke kesunyian hati, pikiran, dan perasaan yang segera bisa memantulkan diri untuk bangkit kembali?

Tersebutlah seorang Roger Ward Babson (6 Juli 1875 – 5 Maret 1967), seorang ekonom lulusan MIT, yang dengan presisi di tanggal 5 September 1929 meramalkan kehancuran pasar saham Amerika Serikat yang berujung pada sejarah ekonomi terburuk di negeri itu.

Tersebutlah sebuah kota bernama Dogtown di negara bagian Massachusetts Amerika Serikat, yang tanahnya begitu keras berbatu dan sama sekali dianggap tidak cocok untuk pertanian, yang penghuninya adalah orang-orang yang dihormati yang mulai datang ke sana sejak tahun 1693, yang kemudian mencapai puncak populasinya sekitar tahun 1750, dan yang akhirnya menjadi kota mati yang ditinggalkan penghuni kecuali seorang Cornelius "Black Neil" Finson yang ditemukan hampir beku kedinginan di musim salju.

Di kota itulah, di titik terendah dalam sejarah kehidupan sebuah bangsa, di kesunyian Dogtown sebagai kota mati, Roger Babson meninggalkan pesan-pesan ketinggian, yang dengan keluasan hatinya, telah membangkitkan harapan para pemahat yang hampir tak punya apa-apa lagi karena menganggur terlalu lama, agar bisa bangkit kembali dengan tetap memegang kuat-kuat segala impian.

Babson membayar mereka untuk mengukirkan pesan-pesan ketinggian pada batu dan karang di berbagai sudut kota itu, yang sekalipun kini telah terjerembab dan tengkurap menjadi hutan semak belukar yang begitu sunyi, namun penuh dijejali pesan-pesan kebijaksanaan yang meninggikan dan memuliakan.

Sahabat, pesan-pesan yang meninggikan dan memuliakan memang sering kali datang di tengah kesunyian hati dan perasaan, di tengah terhentinya kesibukan tubuh dan pikiran, ketika kita sedang jatuh terlentang dan tersuruk terjerembab.

Dan sahabat, jika engkau jatuh, sesungguhnyalah engkau bisa memilih untuk tidak jatuh dengan keras ke batu-batu dan karang-karang. Sesungguhnyalah, engkau bisa memilih untuk jatuh dengan lembut hingga memantul, kepada pesan-pesan kebijaksanaan yang terukir abadi di atasnya.























Tetap semangaaaaaat !!!

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Thursday, July 1, 2010

Aku Adalah Hamba


Sahabat,

Aku sering lupa, bahwa ketika keningku kuletakkan begitu rendah ketika aku bersujud, adalah cerminan, dari suara jiwaku yang menyatakan kepatuhan dan ketaatan kepada-Nya, dari cara yang diterima-Nya dalam meletakkan pemahaman dan pendapatku tentang segala sesuatu, dan dari harusnya aku menaklukkan kekerasan hati hanya untuk tunduk pada perintah dan larangan-Nya. Aku sering lupa, bagaimana seharusnya aku menghamba.

Tetaplah menghamba hanya kepada-Nya!

Ikhwan Sopa
http://milis-bicara.blogspot.com

Monday, June 28, 2010

Effective Communication


Sahabat,

Seorang teman bercerita tentang kejadian "character assasination" dalam sebuah wawancara televisi di Amrik. Dia kemudian bertanya, "bagaimana supaya tidak terjebak yang demikian?"

"Effective Communication" itu punya ciri, yaitu goal, target, atau tujuan. Maka siapkanlah tujuan komunikasi, dan bersiaplah dengan tujuan komunikasi orang lain.

Prepare, tetap semangat!!!

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com

Sunday, June 27, 2010

Bagaimana Memandang Sukses Dan Berhasil?


Sahabat,

Tadi pagi, selama sejam saya mengisi materi mindset di sebuah tempat. Di sesi itu, saya antara lain sharing tentang sukses dan berhasil. Saya bantu audience melihat "sukses dan berhasil" sebagai sesuatu yang horizontal dan bukan vertikal.

Dengan memandangnya sebagai vertikal, sukses itu menjadi jalan menanjak yang berat. Dengan memandangnya sebagai horisontal, sukses dan berhasil adalah pilihan dan pergeseran.

Tetap semangat!!!

Ikhwan Sopa
http://milis-bicara.blogspot.com